KENALI DAN CEGAH STUNTING SEJAK MASA KEHAMILAN


 

Judul Buku                       : KENALI DAN CEGAH STUNTING SEJAK MASA KEHAMILAN

Penulis                               : Rahayu Khairiah, SKM, SST,Bd, M.Keb.

Editor                                 : Rahayu Khairiah, SKM, SST,Bd, M.Keb.

Tata Letak                        : Eva Nila Yanti

Desain Sampul               : Feni Efendi

                  

                   

Diterbitkan oleh:

Penerbit Fahmi Karya

Anggota IKAPI No. 047/SBA/2024           

Jl. Gunung Bungsu RT 01/RW 02, Sumur Cindai

Kelurahan Tiakar, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat 26231

HP/WA      : 0812-6109-3061

Email           : penerbitfahmikarya@gmail.com

Website     : www.fahmikarya.com

 

 

 

ISBN 978-623-8646-11-1

Cetakan Pertama, Juni 2024

x + 115 hlm: 15,5 x 23 cm

Front CAMRIA, 1,5 Spasi, Size 11

 

SINOPSIS

Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia. Stunting adalah kondisi terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik maupun mental, yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang, infeksi, dan stimulasi yang tidak memadai. Stunting dapat menyebabkan berbagai dampak negatif bagi anak, seperti keterlambatan perkembangan fisik dan mental, penurunan kemampuan belajar, dan peningkatan risiko penyakit kronis.

Upaya pencegahan stunting harus dilakukan sejak dini, yaitu sejak masa kehamilan ibu. Ibu hamil perlu mendapatkan asupan gizi yang cukup dan seimbang, serta menjaga kesehatan dengan baik. Selain itu, ibu hamil juga perlu mendapatkan edukasi tentang pentingnya pencegahan stunting dan cara-cara untuk melakukannya.

Dampak stunting tidak hanya pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga pada kesehatan, kemampuan belajar, dan produktivitasnya di masa depan. Anak yang mengalami stunting lebih rentan terhadap penyakit, memiliki kemampuan belajar yang lebih rendah, dan akan menjadi orang dewasa yang kurang produktif. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan penanggulangan stunting harus menjadi prioritas kita bersama.

Pemerintah telah berkomitmen untuk menurunkan prevalensi stunting hingga 14% pada tahun 2024. Berbagai program dan kebijakan telah diluncurkan, seperti pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita, edukasi tentang gizi dan pola asuh, serta peningkatan akses terhadap layanan kesehatan. Namun, upaya pemerintah tidak akan berhasil tanpa partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat.

 

 

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama