Judul Buku : STRATEGI PEMASARAN PRODUK, PARIWISATA, BUDAYA, SERTA MEMBANGUN FONDASI KEUANGAN SEJAK USIA DINI DI PASAR BAWAN
Penulis : Laura Maulina, Elga Mayora Islami ,Pisal, Maharani, Nia Melasari, Yusril, Marlina Siswita, Yanisa Febriana, Hayati Lestari, Rahmi Safitri, Muhammad Dani Alamsah Rambe
Editor : Gusnita Darmawati, M. Kom
Penata Letak : Laura Maulina
Desain Sampul : Elga Mayora Islami
Diterbitkan oleh:
Penerbit Fahmi Karya
Anggota IKAPI No. 047/SBA/2024
Jl. Gunung Bungsu, Sumur Cindai, RT 01/RW02, Kel. Tiakar, Kec. Payakumbuh Timur,
Kota Payakumbuh, Sumatera Barat 26231
Email: penerbitfahmikarya@gmail.com
Website: www.fahmikaya.com
Hp/WA: 0813-3332-3700/081268320027/081377856115
QRCBN 62-1057-6076-955
Cetakan Pertama, September 2024
viii + 135 hlm: 15,5 x 23 cm
Front Palatino, 1,15 Spasi, Size 11
SINOPSIS
Buku ini hadir sebagai upaya untuk menggali potensi sumber daya lokal di Pasar Bawan, khususnya dalam bidang ekonomi kreatif, pariwisata, dan keuangan. Selain itu, buku ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk mengembangkan potensi diri dan lingkungannya
Pembahasan dalam buku ini mencakup berbagai topik, mulai dari pengembangan limbah kulit jagung menjadi produk kerajinan tangan yang bernilai tambah; analisis transaksi jual beli kelapa sawit ditinjau dari perspektif etika bisnis islam; menumbuhkan kesadaran dan kedisiplinan mengelola keuangan melalui menabung pada anak usia dini, dan juga membangun fondasi keuangan sejak dini: pentingnya mengajarkan anak menabung di bank syari’ah bagi siswa.
Selain itu di buku ini juga membahas analisis implementasi prinsip muamalah dalam jual beli jagung sistem upah serta menjelajahi Air Terjun Sarasah Sitalang: destinasi wisata alam yang memukau. Pada topik budaya membahas menuju modernisasi pariwisata, sosial budaya randai dan pasambahan. Adapun dalam topik ekonomi kreatif juga membahas analisis strategi pemasaran produk ladu ongga dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat. Sedangkan topik sejarah membahas jejak islam di tanah Minangkabau: tradisi kematian di Pasar Bawan sebagai bukti
Posting Komentar