Menyulam Pengabdian di Ateh Koto Kociak

 


Judul Buku                 : Menyulam Pengabdian di Ateh Koto Kociak

Penulis                        : Melia Afdayeni, S.Hum. MA ; Dede Lira Rasanda, Sarah Sakinah, Sandra Aprilia, M. Afriki, Ulfa Hariyetty Putri, Nola Lahara, Husnil Mubaraqah, Rahmiana, Sarlina, Ferdimas Ilham Ramansyah

Editor                         : Melia Afdayeni, S.Hum. MA

Penata Letak              : Dede Lira Rasanda

Desain Sampul           : Sarah Sakinah

                 

 

Diterbitkan oleh:

Penerbit Fahmi Karya

Anggota IKAPI No. 047/SBA/2024

Jl. Gunung Bungsu, Sumur Cindai, RT 01/RW02, Kel. Tiakar, Kec. Payakumbuh Timur,

Kota Payakumbuh, Sumatera Barat 26231

Email: penerbitfahmikarya@gmail.com

Website: www.fahmikaya.com

Hp/WA 081377856115

 

QRCBN

Cetakan Pertama, Januari 2025

viii + 149 hlm: 15,5 x 23 cm

Front Palatino, 1,15 Spasi, Size 11

 

SINOPSIS

 

Buku ini lahir dari ketulusan hati untuk berbagi kisah perjalanan hidup yang tak terlupakan. Di Ateh Koto Kociak, setiap benang sulam menjadi saksi bisu dari pengabdian yang tulus. Melalui goresan jarum dan benang, kami berharap dapat menginspirasi banyak orang untuk turut serta memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar. Semoga buku ini dapat menjadi jembatan bagi kita semua untuk saling berbagi dan menginspirasi.

Adapun di balik pengabdian yang indah tersimpan nilai-nilai luhur dan kearifan lokal yang tak ternilai harganya. Buku ini mengajak kita untuk merenung dan menghargai warisan budaya yang telah diwariskan oleh nenek moyang. Melalui pengabdian ini, kita diajak untuk lebih dekat dengan alam dan masyarakat sekitar. Semoga buku ini dapat menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus melestarikan nilai-nilai luhur dan kearifan lokal tersebut.

Selama menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN), kami mengalami transformasi yang begitu mendalam. Bukan hanya ilmu pengetahuan yang kami peroleh, namun juga pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. Pengalaman tinggal dan berbaur langsung dengan masyarakat desa telah membuka mata kami akan realita kehidupan yang jauh berbeda dengan apa yang kami alami sehari-hari di perkotaan.

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama