Sosial Computing

 


Judul Buku                 : Sosial Computing

Penulis                        : Cindy Clarisa, S.E ; Hariyati, S.M ; Sinta Niami, S.M ;                                                  Dr. Jhon Veri, S.Kom, MM, M.Kom

Editor                         : Dr. Jhon Veri, S.Kom, M.M, M.Kom

Tata Letak                  : Hariyati, S.M

Desain Sampul           : Sinta Niami, S.M

                 

                 

 

Diterbitkan oleh:

Penerbit Fahmi Karya

Anggota IKAPI No. 047/SBA/2024        

Jl. Gunung Bungsu RT 01/RW 02, Sumur Cindai

Kelurahan Tiakar, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat 26231

HP/WA     : 081377856115

Email         : penerbitfahmikarya@gmail.com

Website    : www.fahmikarya.com 

 

 

ISBN

Cetakan Pertama, Maret 2025

viii + 116 hlm: 15,5 x 23 cm

Front CAMRIA, 1,15 Spasi, Size 11

 

SINOPSIS

 

Sosial computing adalah studi tentang bagaimana teknologi digital, seperti media sosial dan aplikasi kolaboratif, digunakan oleh individu dan kelompok untuk berinteraksi, berkomunikasi, dan bekerja sama. Ini mencakup analisis pola perilaku sosial di platform digital serta pengembangan teknologi yang mendukung interaksi tersebut. Dan di era digital yang serba terhubung, komputasi sosial menjelma menjadi kekuatan transformatif yang mengubah cara kita berinteraksi, berkomunikasi, dan bekerja sama. Lebih dari sekadar kumpulan teknologi, komputasi sosial adalah studi mendalam tentang bagai-mana individu dan kelompok memanfaatkan platform digital untuk membangun dan memelihara hubungan sosial. Dari media sosial yang menghubungkan miliaran orang hingga aplikasi kolaboratif yang memfasilitasi kerja tim lintas benua, komputasi sosial merajut jalinan interaksi yang kompleks dan dinamis.

 

Inti dari komputasi sosial adalah pemahaman tentang perilaku manusia dalam konteks digital. Bagaimana kita membentuk identitas daring, membangun komunitas virtual, dan memengaruhi opini publik melalui platform media sosial? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi fokus utama penelitian komputasi sosial. Analisis pola perilaku sosial di platform digital memungkinkan kita untuk memahami dinamika interaksi daring, mengidentifikasi tren sosial, dan bahkan memprediksi perubahan perilaku.

 

Salah satu aspek paling menarik dari komputasi sosial adalah kemampuannya untuk memfasilitasi kolaborasi dan kerja sama. Aplikasi kolaboratif seperti Google Docs, Slack, dan GitHub memungkinkan tim untuk bekerja bersama secara efisien, terlepas dari lokasi geografis mereka. Komputasi sosial memecah hambatan komunikasi dan memungkinkan pertukaran ide yang lebih lancar, mendorong inovasi dan kreativitas. Namun, komputasi sosial juga menghadirkan tantangan dan dilema etika. Penyebaran informasi palsu, polarisasi opini, dan pelanggaran privasi adalah beberapa masalah yang perlu diatasi. Penting bagi kita untuk mengembangkan teknologi yang tidak hanya mendukung interaksi sosial, tetapi juga mempromosikan nilai-nilai seperti keadilan, transparansi, dan tanggung jawab.

 

Masa depan komputasi sosial menjanjikan potensi yang luar biasa. Dengan kemajuan dalam kecerdasan buatan, analisis data besar, dan realitas virtual, kita dapat menciptakan platform digital yang lebih intuitif, personal, dan inklusif. Bayangkan platform yang dapat memprediksi kebutuhan sosial kita, memfasilitasi koneksi yang bermakna, dan bahkan membantu kita mengatasi masalah sosial yang kompleks. Namun, kita juga harus berhati-hati untuk tidak membiarkan teknologi mendikte interaksi sosial kita. Penting untuk menjaga keseimbangan antara interaksi daring dan luring, dan untuk memastikan bahwa teknologi digunakan untuk meningkatkan, bukan menggantikan, hubungan manusia. Komputasi sosial harus menjadi alat yang memberdayakan kita untuk membangun masyarakat yang lebih terhubung, kolaboratif, dan inklusif.

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama